METODOLOGI PENELITIAN
·
Definisi Metodologi
Metodologi
penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah
permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan
permasalahan penelitian.
Dalam
Metodologi, peneliti menggunakan berbagai kriteria yang berbeda untuk
memecahkan masalah penelitian yang ada. Sumber yang berbeda menyebutkan bahwa
penggunaan berbagai jenis metode adalah untuk memecahkan masalah.
Jika
kita berpikir tentang kata “Metodologi”, itu adalah cara mencari atau
memecahkan masalah penelitian. (Research Institute Industrial, 2010).
Dalam Metodologi, peneliti selalu berusaha untuk mencari pertanyaan yang
diberikan dengan cara-cara yang sistematis yang digunakan dan berupaya untuk
mengetahui semua jawaban sampai dapat mengambil kesimpulan. Jika penelitian
tidak dilakukan secara sistematis pada masalah, akan lebih sedikit
kemungkinannya untuk dapat mengetahui hasil akhir. Untuk menemukan atau
menjelajahi pertanyaan penelitian, peneliti akan menghadapi berbagai
permasalahan, dimana semua itu baru dapat diselesaikan secara efektif
jika menggunakan metodologi penelitian yang benar (Industrial Research
Institute, 2010).
Dalam istilah
sederhana, metodologi dapat diartikan sebagai, memberikan sebuah ide yang jelas
tentang metode apa atau peneliti akan memproses dengan cara bagaimana di dalam
penelitiannya agar dapat mencapai tujuan penelitian.
Dalam rangka
untuk merencanakan proses penelitian secara keseluruhan dan agar penelitian
dapat selesai tepat waktu serta penelitian berjalan di arah yang benar, maka
peneliti haruslah hati-hati dalam memilih metodologi. Sehingga proses pemilihan
metode penelitian adalah bagian yang sangat penting di dalam proses penelitian.
Dengan kata lain; Metodologi berguna dalam rangka memetakan pekerjaan
penelitian secara keseluruhan dan memberikan kredibilitas kepada hasil
penelitian yang dicapai nantinya.
Kesimpulan
dari berbagai pengertian tentang metodologi di atas, menurut versi statistikian
adalah: metodologi penelitian adalah sebuah upaya sistematis dalam rangka
pemecahan masalah yang dilakukan peneliti agar dapat menjawab
permasalahan-permasalahan atau fenomena yang terjadi.
Dengan
menggunakan metodologi penelitian, peneliti akan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan
sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan. Serta kesimpulan-kesimpulan
tersebut dapat dipercaya, sebab menggunakan pengukuran-pengukuran secara
scientific.
·
Pengertian Penelitian Menurut
Beberapa Ahli :
1.
David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2.
J. Suprapto MA
Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
3.
Sutrisno Hadi MA
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4.
Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya
·
Manfaat Metodologi Penelitian
- Menggunakan
metodologi, peneliti dapat memudahkan pekerjaannya agar sampai pada tahap
pengambilan keputusan atau kesimpulan-kesimpulan.
- Menggunakan
metodologi, para peneliti dapat mengatasi berbagai keterbatasan yang ada,
misalnya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, etik, dan lain-lain.
- Kesimpulan
yang diambil oleh peneliti dapat terpercaya.
- Kesimpulan
yang diambil dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan.
Kata metodologi (metodologi penelitian), dalam Bahasa Inggris berasal
dari dua kata yakni method dan logical. Method (metode)
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
1.
cara
teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan;
2.
sikap
sekelompok sarjana terhadap bahasa atau linguistik, misalnya metode
preskriptif, dan komparatif.
Logical berarti sesuai dengan logika, benar
menurut penalaran dan masuk akal. Sedangkan penelitian dalam Bahasa Inggris
yaitu research. Re berarti kembali dan search berarti
pencarian. Jika digabungkan maka research berarti pencarian kembali. Sehingga
dapat kita tarik kesimpulan bahwa metodologi
penelitian adalah cara-cara yang masuk akal untuk melakukan pencarian kembali.
Dapat juga dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah prosedur yang dipakai
dalam melakukan suatu penelitian, dapat mengenai langkah-langkah kerja atau
urutan.
Sebelum melakukan penelitian, seorang
peneliti diharuskan menentukan terlebih dahulu tentang cara-cara atau metode
(atau metodologi penelitian)
yang akan digunakan. Hal ini disebabkan karena metodologi tersebut akan menjadi
semacam guidance dalam
melakukan penelitian dari awal sampai akhir. Bagaimana jika suatu penelitian
meniadakan metodologi penelitian? Maka yang terjadi adalah penelitian tersebut
tidak mempunyai prosedur dan hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut adalah langkah-langkah yang terdapat dalam lingkup metodologi
penelitian adalah pengidentifikasian masalah; perumusan masalah; pendekatan
penelitian; penentuan metode penelitian misalnya dengan menggunakan metode
penelitian historis, deskriptif, perkembangan atau development research, atau penelitian tindakan dan
lain sebagainya.
Penggolongan
Metode Penelitian di lihat dari Tingkat Eksplanasi
Terdapat banyak jenis metode jika kita lihat dari tingkat
eksplanasi maka dapat metode penelitian dapat kita golongkan menjadi tiga (3)
yaitu :
1.
Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai-nilai
suatu variabel;
2.
Penelitian
komperatif adalah penelitian yang diadakan untuk membandingkan
variabel-variabel penelitian dan terakhir adalah
3.
Penelitian
asosiatif atau penelitian hubungan maksudnya adalah penelitian yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih.
Metode penelitian jika dilihat dari analisis dan jenis
data maka dapat dikelompokkan menjadi dua (2) jenis penelitian yakni :
1.
Penelitian
kualitatif dan
2.
Penelitian
kuantitatif.
Sedangkan jika dilihat dari metodenya terdapat delapan
jenis yaitu :
1.
Penelitian
survey, penelitian yang dilakukan dalam sebuah populasi dengan tujuan menemukan
hubungan antar variabel atau distribusi;
2.
Penelitian ex-post facto, penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui sebab-sebab yang memicu terjadinya suatu peristiwa;
3.
Penelitian
eksperimen, penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengaruh antar variable;
4.
Penelitian naturalistic, penelitian yang digunakan untuk meneliti
objek alami;
5.
Policy research, yang bertujuan meneliti masalah sosial;
6.
Action research, penelitian yang bertujuan untuk menemukan
metode atau cara yang paling efektif;
7.
Penelitian
evaluasi; dan
8.
Penelitian
sejarah.
·
PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN
KUANTITATIF & KUALITATIF
1. Metode
Penelitian Kualitatif
Adalah
metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap
suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi.
Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam (
in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena
metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan
sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi
tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif
berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.
2. Metode
Penelitian Kuantitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran
secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran,
setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable
dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan
symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang
berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka
tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga
dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang
terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan
berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui
suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam
statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan
pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga
sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam
penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut
“data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke
tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian
kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan
menguji teori-teori yang timbul.
·
Karakteristik penelitian
1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan
yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu
permasalahan yang terdapat dalam batasan masalah.
2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji
ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang
digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.
·
Proses penelitian
1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan
masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan
atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoretis menyusun
kerangka teoretis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.
2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis
fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang
diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan
hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan
penelitian.
·
Macam
macam penelitian sebagai berikut:
1. Secara
paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian:
a. Positivistik;
fokusnya mencari hubungan antar-variabel --- Madhab Comtean (August Compte).
Akar penelitian kuantitatif.
b. Interpretif
(fokusnya pada makna suatu tindakan) --- madhab Weberian. Akar penelitian
kualitatif.
c. Kritik
(fokusnya pada wacana. Wacana merupakan medan beroperasinya kekuasaan) ---
madhab postmodernisme (ideologi dan kekuasaan)
2. Secara metodologik, terdapat 4 (dua) macam metode
penelitain:
a. Metode Kuantitatif dasarnya adalah semua persoalan
kehidupan terjadi dalam hubungan sebab akibat. Tindakan
manusia merupakan akibat dari sebab-sebab tertentu.
b. Metode
Kualitatif dasarnya adalah manusia merupakan makhluk berkehendak bebas (free
will) yang bertindak atas dasar keinginan pribadi
c. Metode
Campuran (Mixing Methods) Kuantitatif dan Kualitatif dasarnya adalah logika
triangulasi (hasil kualitatif bisa dikembangkan untuk diuji kuantitatif, atau
hasil kuantitatif perlu diperdalam kepada para aktor secara kualitatif)
d. Metode
Kritis/Refleksif – dasarnya adalah fungsi praksis (perbaikan) ilmu pengetahuan
untuk mengkritisi dan mengubah situasi yang tidak manusiawi.
3. Berdasarkan
dorongannya, terdapat 2 (dua) macam penelitian:
a. applied
(terapan) tujuannya untuk menyelesaikan persoalan dengan cepat
b. pure
(murni) tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
4. Berdasarkan
jenis realitasnya (unit of analysis), terdapat 4 (empat)
jenis penelitian:
a. penelitian
mikro objektif (misalnya tentang tindakan-tindakan individual)
b. penelitian
mikro subjektif (misalnya tentang pendapat, ide, pengalaman
individual).
c. penelitian
makro objektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang kasat mata,
seperti masyarakat, birokrasi, hukum, arsitektur, pendidikan dsb).
d. penelitian
makro subjektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang tidak kasat
mata, seperti kultur, norma, dan nilai yang ada di masyarakat)
e. penelitian
pertautan (linkage) antar dua atau lebih kuwadran (mikro-makro,
subjektif-objektif)
5. Berdasarkan sifat masalah dan tujuan penelitian terdapat
a. Penelitian
eksploratori: Menjelajahi fenomena baru
b. Penelitian
deskriptif: Memaparkan fenomena/fakta
c. Penelitian
eksplanatori: Menjelaskan (hubungan) dua atau lebih fenomena/fakta
d. Penelitian
Prediktif: Meramalkan kecenderungan fenomena/fakta berdasarkan data sekarang
e. Penelitian
Interpretif: Memahami fenomena (khususnya melalui tindakan verbal dan diskursif
pelaku)
f. Penelitian
kritis: Memberikan penafsiran tandingan (alternatif) atas fenomena berdasarkan
pendirian tertentu
g. Penelitian
historis: merekonstruksi rangkaian kejadian penting masa lalu.
6. Berdasarkan
perolehan data, terdapat 2 (dua) macam jenis penelitian:
a. lapangan
(field) (field research)
b. teks
(text analysis/studies)
7. Berdasarkan
jenis data yang dikaji, terdapat 3 (tiga) kelompok besar analisis
data kualitatif:
a. analisis
teks dan bahasa
b. analisis
tema budaya
c. analisis
kinerja, dan pngalaman individual serta perilaku institusi
8. Berdasarkan
metodenya, teks dan bahasa dapat diteliti dengan:
a. Analisis
Isi (Content Analysis)
b. Analisis
Wacana (Discourse Analysis)
c. Analisis
Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis)
d. Analisis
Bingkai (Framing Analysis)
e. Analisis
Semiotik (Semiotic Analysis)
f. Analisis
Konstruksi Sosial (Social Construction Analysis)
g. Hermeneutika
(Hermeneutics):
- Hermeneutika
Intensionalisme --- makna teks ditelusur dari penyusun teks.
- Hermeneutika
Gadamerian. --- makna teks ditelusur pada pembacanya.
· 6 Tahap dalam proses Riset
Langkah 1 : Menentukan tujuan
penelitian dan rumusan masalah penelitian
Sebelum kita melakukan sebuah riset, kita
harus mengetahui masalah apa yang ingin kita cari tahu jawabannya melalui
penelitian kita. Dalam tahap ini kita menentukan tujuan penelitian yang akan
kita lakukan, latar belakang informasi yang relevan, dan bagaimana informasi
tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan. Biasanya individu atau organisasi
melakukan riset untuk tiga tujuan dasar : (1) untuk mempengaruhi atau membujuk
audiensi, (2) untuk membuat inovasi baru, (3) untuk memahami atau memprediksi
perilaku manusia atau fenomena.
Bagi perusahaan, riset biasanya berperan
penting dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengambil kebijakan
(baik di level low management hingga top management), maka sebelum melakukan
riset kita perlu melakukan diskusi pihak manajemen agar hasil riset dapat
membantu menjawab masalah perusahaan. Beberapa tujuan riset bagi perusahaan
diantaranya untuk mengetahui potensi pasar yang baru, alasan mengapa penjualan
menurun, untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, dsb.
Langkah 2 : Menentukan
pendekatan penelitian
Setelah kita mengetahui apa yang ingin
diteliti, kemudian kita menentukan pendekatan penelitian. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan meliputi pencarian teori yang mendasari, membuat
rumusan masalah dan hipotesis . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian bisa
berbeda tergantung pada masalah apa yang ingin diteliti. Secara umum ada empat
pendekatan penelitian, antara lain:
·
Pendekatan
kuantitatif (quantitative approach), yaitu pendekatan riset yang umumnya
berasosiasi dengan paradigma positif dimana periset memiliki satu atau beberapa
hipotesis awal. Pada pendekatan ini data dikumpulkan dan diubah menjadi
angka-angka sehingga dapat dilakukan perhitungan statistik.
·
Pendekatan
kualitatif (qualitative approach), biasanya berasosiasi dengan paradigma
konstruk sosial. Pendekatan ini pada dasarnya adalah merekam, menganalisa, dan
menggali pemahaman mendalam mengenai sesuatu seperti perilaku manusia. Tujuan
dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam dari pengalaman
seseorang, bukan untuk men-generalisir terhadap semua orang.
·
Pendekatan
pragmatis (pragmatig approach/ mixed method) yaitu menggunakan gabungan
pendekatan (kualitatif dan kuantitatif) untuk menjawab satu masalah penelitian.
Misalnya, peneliti ingin mengetahui apa yang mendorong konsumen untuk membeli
produk jus kaleng. Langkah awal peneliti tersebut melakukan wawancara ke
beberapa konsumen dan diperoleh beberapa faktor pendorong. Kemudian periset
menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji apakah faktor-faktor tersebut
juga mempengaruhi konsumen lain.
·
Pendekatan
advokasi (advocacy/participatory approach). Tujuan utama dari pendekatan ini
adalah untuk memberi perubahan positif atau mempengaruhi orang lain bukan untuk
mendeskripsikan sesuatu. Pada pendekatan ini partisipasi aktif dari
responden/narasumber diperlukan dan biasanya peneliti menjadi bagian dari
kelompok yang ditelitinya.
Langkah 3 :
Memformulasikan desain riset (research design)
Sama seperti dua langkah sebelumnya, tahap formulasi desain riset ini masih dalam proses perencanaan. Seperti yang dikatakan dalam Malhotra, desain penelitian merupakan acuan (guideline) dalam melakukan riset. Dalam tahap ini kita memilih klasifikasi riset yang akan digunakan, membuat hipotesis (untuk penelitian kuantitatif), menentukan metode pengambilan data, merancang alat pengumpulan data dan skala pengukuran, memilih dan menentukan jumlah responden, dan merencanakan metode analisis data.
Sama seperti dua langkah sebelumnya, tahap formulasi desain riset ini masih dalam proses perencanaan. Seperti yang dikatakan dalam Malhotra, desain penelitian merupakan acuan (guideline) dalam melakukan riset. Dalam tahap ini kita memilih klasifikasi riset yang akan digunakan, membuat hipotesis (untuk penelitian kuantitatif), menentukan metode pengambilan data, merancang alat pengumpulan data dan skala pengukuran, memilih dan menentukan jumlah responden, dan merencanakan metode analisis data.
Langkah 4 : Pengumpulan data
(fieldwork)
Proses pengumpulan data meliputi pemilihan
wilayah kerja, melakukan training tenaga lapangan, supervisi, validasi data,
dan evaluasi. Hal terpenting dalam pengumpulan data adalah tenaga surveyor
(untuk yang menggunakan survey) dan interviewer (untuk yang melakukan
interview) sudah terlatih dalam mengumpulkan data. Hal ini dikarenakan proses
pengumpulan data memakan waktu yang cukup panjang sementara biasanya hasil
riset dibutuhkan segera. Selain itu dalam tahap ini biasanya kerap terjadi eror
sehingga perlu dilakukan supervisi dan evaluasi.
Langkah 5 : Menyiapkan dan
menganalisis data
Ribuan data yang sudah dikumpulkan tentu
tidak dapat memberikan informasi yang kita butuhkan jika tidak diolah dan
dianalisis. Data-data yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian diperiksa atau
di-edit. Kemudian dilakukan coding (pemberian kode untuk mempresentasikan
setiap respon dari pertanyaan). Setelah itu dibuat trankrip dan disimpan dalam
media penyimpan, atau diinput langsung ke dalam komputer. Data yang sudah
diinput kemudian diolah menggunakan software agar dapat dianalisis.
Langkah 6 : Mempersiapkan
laporan penelitian
Agar hasil temuan penelitian dapat bermanfaat
dalam pengambilan keputusan dan dapat dimengerti oleh orang lain maka hasil
riset tersebut harus dibuat laporannya. Format laporan umumnya menyertakan:
tujuan dan masalah yang diriset, metode penelitian yang digunakan,
temuan-temuan penting, serta kesimpulan dan saran. Laporan tersebut harus
dibuat dalam bentuk yang komprehensif dan mudah dibaca.
· Paradigma penelitian
Paradigma kuantitatif :
a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental,
empiris.
b. Menekankan pada pengujian teori-teori
melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data
dengan prosedur statistik.
c. Realitas bersifat objektif dan berdimensi
tunggal.
d. Peneliti independen terhadap fakta yang
diteliti.
e. Bebas nilai dan tidak bias.
f. Pendekatan deduktif.
g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.
Paradigma kualitatif :
a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis
(interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan pada pemahaman mengenai
masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c. Realitas bersifat subjektif dan berdimensi
banyak.
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang
diteliti.
e. Tidak bebas nilai dan bias.
f. Pendekatan induktif.
g. Penyusunan teori dengan analisis
kualitatif.
Perbedaan paradigma kuantitatif dengan
paradigma kualitatif
Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan
Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam
penelitian. Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain penelitian.
Perbedaan asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Hubungan peneliti dengan fakta yang
diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga
peneliti dapat menguji realitas fakta secara objektif, terbatas pada dimensi
tunggal, bebeas nilai. Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif,
penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat
subjektif, tidak bebeas nilai,
2 Proses penelitian paradigma kuantitatif
menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian paradigma kualitatif
menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian
teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang
memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan
analisis kualitatif.
·
KESIMPULAN
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara
untuk mengetahui hasil dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana
permasalahan tersebut disebut juga dengan permasalahan penelitian. Maka dari
itu, metodologi penelitian sangat berguna untuk meneliti sebuah hal dengan
hasil lebih detail dan spesifik. Karena pada dasarnya, manusia selalu berusaha
untuk meneliti segala suatu hal untuk mengembangkan ilmu dan menambah wawasan. Oleh
sebab itu, Metodologi penelitian sangat berguna agar ketika seseorang ingin
mengetahui sebuah hal. Tentu nya akan mendapatkan hasil yang spesifik. Mengapa begitu?
Karena penelitian dipengaruhi oleh kewajiban dan tuntutan dari sebuah profesi
tiap orang.
·
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar