Minggu, 01 Oktober 2017

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

·         Definisi Metodologi
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan permasalahan penelitian.
Dalam Metodologi, peneliti menggunakan berbagai kriteria yang berbeda untuk memecahkan masalah penelitian yang ada. Sumber yang berbeda menyebutkan bahwa penggunaan berbagai jenis metode adalah untuk memecahkan masalah.
Jika kita berpikir tentang kata “Metodologi”, itu adalah cara mencari atau memecahkan masalah penelitian. (Research Institute Industrial, 2010).
Dalam Metodologi, peneliti selalu berusaha untuk mencari pertanyaan yang diberikan dengan cara-cara yang sistematis yang digunakan dan berupaya untuk mengetahui semua jawaban sampai dapat mengambil kesimpulan. Jika penelitian tidak dilakukan secara sistematis pada masalah, akan lebih sedikit kemungkinannya untuk dapat mengetahui hasil akhir. Untuk menemukan atau menjelajahi pertanyaan penelitian, peneliti akan menghadapi berbagai permasalahan,  dimana semua itu baru dapat diselesaikan secara efektif jika menggunakan metodologi penelitian yang benar (Industrial Research Institute, 2010).
Dalam istilah sederhana, metodologi dapat diartikan sebagai, memberikan sebuah ide yang jelas tentang metode apa atau peneliti akan memproses dengan cara bagaimana di dalam penelitiannya agar dapat mencapai tujuan penelitian.
Dalam rangka untuk merencanakan proses penelitian secara keseluruhan dan agar penelitian dapat selesai tepat waktu serta penelitian berjalan di arah yang benar, maka peneliti haruslah hati-hati dalam memilih metodologi. Sehingga proses pemilihan metode penelitian adalah bagian yang sangat penting di dalam proses penelitian. Dengan kata lain; Metodologi berguna dalam rangka memetakan pekerjaan penelitian secara keseluruhan dan memberikan kredibilitas kepada hasil penelitian yang dicapai nantinya.
Kesimpulan dari berbagai pengertian tentang metodologi di atas, menurut versi statistikian adalah: metodologi penelitian adalah sebuah upaya sistematis dalam rangka pemecahan masalah yang dilakukan peneliti agar dapat menjawab permasalahan-permasalahan atau fenomena yang terjadi.
Dengan menggunakan metodologi penelitian, peneliti akan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan. Serta kesimpulan-kesimpulan tersebut dapat dipercaya, sebab menggunakan pengukuran-pengukuran secara scientific.
·         Pengertian Penelitian Menurut Beberapa Ahli :

1.                  David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2.                  J. Suprapto MA 
Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
 
3.                  Sutrisno Hadi MA
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
 
4.                  Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya

·         Manfaat Metodologi Penelitian
  1. Menggunakan metodologi, peneliti dapat memudahkan pekerjaannya agar sampai pada tahap pengambilan keputusan atau kesimpulan-kesimpulan.
  2. Menggunakan metodologi, para peneliti dapat mengatasi berbagai keterbatasan yang ada, misalnya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, etik, dan lain-lain.
  3. Kesimpulan yang diambil oleh peneliti dapat terpercaya.
  4. Kesimpulan yang diambil dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan.

Kata metodologi (metodologi penelitian), dalam Bahasa Inggris berasal dari dua kata yakni method dan logical. Method (metode) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
1.      cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan;
2.      sikap sekelompok sarjana terhadap bahasa atau linguistik, misalnya metode preskriptif, dan komparatif.
Logical berarti sesuai dengan logika, benar menurut penalaran dan masuk akal. Sedangkan penelitian dalam Bahasa Inggris yaitu research. Re berarti kembali dan search berarti  pencarian. Jika digabungkan maka research berarti pencarian kembali. Sehingga dapat kita tarik kesimpulan bahwa metodologi penelitian adalah cara-cara yang masuk akal untuk melakukan pencarian kembali. Dapat juga dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah prosedur yang dipakai dalam melakukan suatu penelitian, dapat mengenai langkah-langkah kerja atau urutan.
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti diharuskan menentukan terlebih dahulu tentang cara-cara atau metode  (atau metodologi penelitian) yang akan digunakan. Hal ini disebabkan karena metodologi tersebut akan menjadi semacam guidance dalam melakukan penelitian dari awal sampai akhir. Bagaimana jika suatu penelitian meniadakan metodologi penelitian? Maka yang terjadi adalah penelitian tersebut tidak mempunyai prosedur dan hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Berikut adalah langkah-langkah yang terdapat dalam lingkup metodologi penelitian adalah pengidentifikasian masalah; perumusan masalah; pendekatan penelitian; penentuan metode penelitian misalnya dengan menggunakan metode penelitian historis, deskriptif, perkembangan atau development research, atau penelitian tindakan dan lain sebagainya.

Penggolongan Metode Penelitian di lihat dari Tingkat Eksplanasi

Terdapat banyak jenis metode jika kita lihat dari tingkat eksplanasi maka dapat metode penelitian dapat kita golongkan menjadi tiga (3) yaitu :
1.      Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai-nilai suatu variabel;
2.      Penelitian komperatif adalah penelitian yang diadakan untuk membandingkan variabel-variabel penelitian dan terakhir adalah
3.      Penelitian asosiatif atau penelitian hubungan maksudnya adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih.

Metode penelitian jika dilihat dari analisis dan jenis data maka dapat dikelompokkan menjadi dua (2) jenis penelitian yakni :
1.      Penelitian kualitatif dan
2.      Penelitian kuantitatif.
Sedangkan jika dilihat dari metodenya terdapat delapan jenis yaitu :
1.      Penelitian survey, penelitian yang dilakukan dalam sebuah populasi dengan tujuan menemukan hubungan antar variabel atau distribusi;
2.      Penelitian ex-post facto, penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sebab-sebab yang memicu terjadinya suatu peristiwa;
3.      Penelitian eksperimen, penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengaruh antar variable;
4.      Penelitian naturalistic, penelitian yang digunakan untuk meneliti objek alami;
5.      Policy research, yang bertujuan meneliti masalah sosial;
6.      Action research, penelitian yang bertujuan untuk menemukan metode atau cara yang paling efektif;
7.      Penelitian evaluasi; dan
8.      Penelitian sejarah.

·         PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

1.      Metode Penelitian Kualitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

2.      Metode Penelitian Kuantitatif
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

·         Karakteristik penelitian
1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan yang terdapat dalam batasan masalah.
2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah.
·         Proses penelitian
1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoretis menyusun kerangka teoretis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.

2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.
·       Macam macam penelitian sebagai berikut:
1.       Secara paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian:
a.       Positivistik; fokusnya mencari hubungan antar-variabel --- Madhab Comtean (August Compte). Akar penelitian kuantitatif.
b.      Interpretif  (fokusnya pada makna suatu tindakan) --- madhab Weberian. Akar penelitian kualitatif.
c.       Kritik (fokusnya pada wacana. Wacana merupakan medan beroperasinya kekuasaan) --- madhab postmodernisme  (ideologi dan kekuasaan)

2.       Secara metodologik, terdapat 4 (dua) macam metode penelitain:
a.       Metode Kuantitatif dasarnya adalah semua persoalan kehidupan terjadi dalam hubungan sebab akibat.  Tindakan manusia merupakan akibat dari sebab-sebab tertentu.
b.      Metode Kualitatif dasarnya adalah manusia merupakan makhluk berkehendak bebas (free will)  yang bertindak atas dasar keinginan pribadi
c.       Metode Campuran (Mixing Methods) Kuantitatif dan Kualitatif dasarnya adalah logika triangulasi (hasil kualitatif bisa dikembangkan untuk diuji kuantitatif, atau hasil kuantitatif perlu diperdalam kepada para aktor secara  kualitatif)
d.      Metode Kritis/Refleksif – dasarnya adalah fungsi praksis (perbaikan) ilmu pengetahuan untuk mengkritisi dan mengubah situasi yang tidak manusiawi.

3.       Berdasarkan dorongannya, terdapat 2 (dua) macam penelitian:
a.       applied (terapan) tujuannya untuk menyelesaikan persoalan dengan  cepat
b.      pure  (murni) tujuannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan

4.       Berdasarkan jenis  realitasnya (unit of analysis), terdapat  4 (empat) jenis penelitian:
a.       penelitian mikro objektif (misalnya tentang tindakan-tindakan individual)
b.      penelitian mikro subjektif (misalnya tentang pendapat, ide, pengalaman    individual).
c.       penelitian makro objektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang kasat mata, seperti masyarakat, birokrasi, hukum, arsitektur, pendidikan dsb).
d.      penelitian makro subjektif (misalnya tentang pola-pola struktural umum yang tidak kasat mata, seperti  kultur, norma, dan nilai yang  ada di masyarakat)
e.      penelitian pertautan (linkage) antar dua atau lebih kuwadran (mikro-makro, subjektif-objektif)

5.       Berdasarkan sifat masalah dan tujuan penelitian terdapat
a.       Penelitian eksploratori: Menjelajahi fenomena baru
b.      Penelitian deskriptif: Memaparkan fenomena/fakta
c.       Penelitian eksplanatori: Menjelaskan (hubungan) dua atau lebih fenomena/fakta
d.      Penelitian Prediktif: Meramalkan kecenderungan fenomena/fakta berdasarkan data sekarang
e.      Penelitian Interpretif: Memahami fenomena (khususnya melalui tindakan verbal dan diskursif pelaku)
f.        Penelitian kritis: Memberikan penafsiran tandingan (alternatif) atas fenomena berdasarkan pendirian tertentu
g.       Penelitian historis: merekonstruksi rangkaian kejadian penting masa lalu.

6.       Berdasarkan perolehan data, terdapat 2 (dua) macam jenis penelitian:
a.       lapangan (field) (field research)
b.      teks (text analysis/studies)

7.       Berdasarkan  jenis data yang dikaji, terdapat  3 (tiga) kelompok besar  analisis data kualitatif:
a.       analisis teks dan bahasa
b.      analisis tema budaya
c.       analisis kinerja, dan pngalaman individual serta perilaku institusi

8.       Berdasarkan metodenya, teks dan bahasa dapat diteliti dengan:
a.    Analisis Isi (Content Analysis)
b.    Analisis Wacana (Discourse Analysis)
c.     Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis)
d.    Analisis Bingkai (Framing Analysis)
e.    Analisis Semiotik (Semiotic Analysis)
f.     Analisis Konstruksi Sosial (Social Construction Analysis)
g.    Hermeneutika (Hermeneutics):
-       Hermeneutika Intensionalisme --- makna teks ditelusur dari penyusun teks.
-       Hermeneutika Gadamerian. ---  makna teks ditelusur pada pembacanya.

·       6 Tahap dalam proses Riset
Langkah 1 : Menentukan tujuan penelitian dan rumusan masalah penelitian 
Sebelum kita melakukan sebuah riset, kita harus mengetahui masalah apa yang ingin kita cari tahu jawabannya melalui penelitian kita. Dalam tahap ini kita menentukan tujuan penelitian yang akan kita lakukan, latar belakang informasi yang relevan, dan bagaimana informasi tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan. Biasanya individu atau organisasi melakukan riset untuk tiga tujuan dasar : (1) untuk mempengaruhi atau membujuk audiensi, (2) untuk membuat inovasi baru, (3) untuk memahami atau memprediksi perilaku manusia atau fenomena. 

Bagi perusahaan, riset biasanya berperan penting dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengambil kebijakan (baik di level low management hingga top management), maka sebelum melakukan riset kita perlu melakukan diskusi pihak manajemen agar hasil riset dapat membantu menjawab masalah perusahaan. Beberapa tujuan riset bagi perusahaan diantaranya untuk mengetahui potensi pasar yang baru, alasan mengapa penjualan menurun, untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, dsb. 

Langkah 2 : Menentukan pendekatan penelitian
Setelah kita mengetahui apa yang ingin diteliti, kemudian kita menentukan pendekatan penelitian. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi pencarian teori yang mendasari, membuat rumusan masalah dan hipotesis . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian bisa berbeda tergantung pada masalah apa yang ingin diteliti. Secara umum ada empat pendekatan penelitian, antara lain: 
·                      Pendekatan kuantitatif (quantitative approach), yaitu pendekatan riset yang umumnya berasosiasi dengan paradigma positif dimana periset memiliki satu atau beberapa hipotesis awal. Pada pendekatan ini data dikumpulkan dan diubah menjadi angka-angka sehingga dapat dilakukan perhitungan statistik.
·                     Pendekatan kualitatif (qualitative approach), biasanya berasosiasi dengan paradigma konstruk sosial. Pendekatan ini pada dasarnya adalah merekam, menganalisa, dan menggali pemahaman mendalam mengenai sesuatu seperti perilaku manusia. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam dari pengalaman seseorang, bukan untuk men-generalisir terhadap semua orang.
·                     Pendekatan pragmatis (pragmatig approach/ mixed method) yaitu menggunakan gabungan pendekatan (kualitatif dan kuantitatif) untuk menjawab satu masalah penelitian. Misalnya, peneliti ingin mengetahui apa yang mendorong konsumen untuk membeli produk jus kaleng. Langkah awal peneliti tersebut melakukan wawancara ke beberapa konsumen dan diperoleh beberapa faktor pendorong. Kemudian periset menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji apakah faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi konsumen lain.
·                     Pendekatan advokasi (advocacy/participatory approach). Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk memberi perubahan positif atau mempengaruhi orang lain bukan untuk mendeskripsikan sesuatu. Pada pendekatan ini partisipasi aktif dari responden/narasumber diperlukan dan biasanya peneliti menjadi bagian dari kelompok yang ditelitinya.

Langkah 3 : Memformulasikan desain riset (research design) 
Sama seperti dua langkah sebelumnya, tahap formulasi desain riset ini masih dalam proses perencanaan. Seperti yang dikatakan dalam Malhotra, desain penelitian merupakan acuan (guideline) dalam melakukan riset. Dalam tahap ini kita memilih klasifikasi riset yang akan digunakan, membuat hipotesis (untuk penelitian kuantitatif), menentukan metode pengambilan data, merancang alat pengumpulan data dan skala pengukuran, memilih dan menentukan jumlah responden, dan merencanakan metode analisis data. 
Langkah 4 : Pengumpulan data (fieldwork)
Proses pengumpulan data meliputi pemilihan wilayah kerja, melakukan training tenaga lapangan, supervisi, validasi data, dan evaluasi. Hal terpenting dalam pengumpulan data adalah tenaga surveyor (untuk yang menggunakan survey) dan interviewer (untuk yang melakukan interview) sudah terlatih dalam mengumpulkan data. Hal ini dikarenakan proses pengumpulan data memakan waktu yang cukup panjang sementara biasanya hasil riset dibutuhkan segera. Selain itu dalam tahap ini biasanya kerap terjadi eror sehingga perlu dilakukan supervisi dan evaluasi. 

Langkah 5 : Menyiapkan dan menganalisis data 
Ribuan data yang sudah dikumpulkan tentu tidak dapat memberikan informasi yang kita butuhkan jika tidak diolah dan dianalisis. Data-data yang sudah dikumpulkan tersebut kemudian diperiksa atau di-edit. Kemudian dilakukan coding (pemberian kode untuk mempresentasikan setiap respon dari pertanyaan). Setelah itu dibuat trankrip dan disimpan dalam media penyimpan, atau diinput langsung ke dalam komputer. Data yang sudah diinput kemudian diolah menggunakan software agar dapat dianalisis. 

Langkah 6 : Mempersiapkan laporan penelitian 
Agar hasil temuan penelitian dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan dapat dimengerti oleh orang lain maka hasil riset tersebut harus dibuat laporannya. Format laporan umumnya menyertakan: tujuan dan masalah yang diriset, metode penelitian yang digunakan, temuan-temuan penting, serta kesimpulan dan saran. Laporan tersebut harus dibuat dalam bentuk yang komprehensif dan mudah dibaca. 

·       Paradigma penelitian
Paradigma kuantitatif :
a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.
b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
c. Realitas bersifat objektif dan berdimensi tunggal.
d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
e. Bebas nilai dan tidak bias.
f. Pendekatan deduktif.
g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.

Paradigma kualitatif :
a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c. Realitas bersifat subjektif dan berdimensi banyak.
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
e. Tidak bebas nilai dan bias.
f. Pendekatan induktif.
g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.

Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif
Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain penelitian. Perbedaan asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara objektif, terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai. Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subjektif, tidak bebeas nilai,

2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.

3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif.

·        KESIMPULAN
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut disebut juga dengan permasalahan penelitian. Maka dari itu, metodologi penelitian sangat berguna untuk meneliti sebuah hal dengan hasil lebih detail dan spesifik. Karena pada dasarnya, manusia selalu berusaha untuk meneliti segala suatu hal untuk mengembangkan ilmu dan menambah wawasan. Oleh sebab itu, Metodologi penelitian sangat berguna agar ketika seseorang ingin mengetahui sebuah hal. Tentu nya akan mendapatkan hasil yang spesifik. Mengapa begitu? Karena penelitian dipengaruhi oleh kewajiban dan tuntutan dari sebuah profesi tiap orang.

·        SUMBER